Senin, 01 Desember 2014

Pencipta LED Biru Raih Hadiah Nobel Fisika 2014



TEMPO.COStockholm - Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari Jepang bersama Shuji Nakamura dari Amerika Serikat berhasil memenangkan Hadiah Nobel di bidang fisika karena berhasil menemukan lampu LED (Light-Emmiting Diode) biru sebagai sumber energi baru yang efisien dan ramah lingkungan. 

Dikutip dari Fox News, Selasa, 7 Oktober 2014, ketiga ilmuwan ini telah mengerjakan proyek LED sejak awal 1990-an. Mereka berusaha memproduksi LED biru terang dari semikonduktor. Dengan menggunakan alat ini, cahaya lampu putih dapat dihasilkan dengan cara baru yang lebih irit energi dan tahan lama. (Baca: 'GPS Internal Otak' Sabet Nobel Kedokteran 2014)

"Sekitar seperempat dari konsumsi listrik di dunia digunakan untuk tujuan pencahayaan. LED ini dapat berkontribusi untuk menghemat sumber energi bumi. Mereka berhasil ketika yang lain gagal," kata Royal Swedish Academy of Sciences selaku penyelenggara acara di Stockholm, Swedia. 

Sebenarnya, diode merah dan hijau sudah ada sejak lama, tapi tanpa cahaya biru, lampu bercahata putih pun tidak bisa dibuat. Namun, meski Akasaski dan rekannya berhasil menemukan LED biru, temuan ini masih menjadi tantangan tersendiri selama tiga dekade ke depan. 

LED biru mampu membuat lampu bercahaya putih selama 100.000 jam, jauh lebih lama dibanding dengan bola lampu pijar yang hanya bertahan 1.000 jam. Lampu ber-LED biru ini dapat membantu manusia untuk lebih hemat energi, "Lampu ini sangat bermanfaat untuk hidup manusia," kata panitia. 

Akasaki, 85 tahun, adalah seorang profesor di Universitas Meijo dan di Nagoya University, sama seperti Amano, 54 tahun. Sementara itu, Nakamura adalah seorang profesor berusia 60 tahun yang dari University of California.

PA ITM

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar: